Selasa, 07 Juni 2011

Tujuan hidup

Tujuan hidup manusia sudah jelas adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat, sebagaimana sering kita ucapkan dalam doa :

"Rabbana aatina fiddun-yaa hasanah wafil akhirati hasanah, waqinaa adzabannar".

Untuk mendapatkan kebahagiaan dunia telah diuraikan di depan, adalah berusaha untuk menjadi Ahsani Taqwim dan Khalifah fil Ardhi, namun untuk kebahagiaan akherat perlu kita teliti lebih jauh.

Batas kehidupan akherat adalah kematian, sebagaimana firman Allah SWT :

"Setiap yang berjiwa pasti merasakan mati." (Q.S Ali Imran : 185)

Kalau kita bicara tentang suatu kepastian maka mati adalah suatu hal yang pasti kita alami semua, namun pertanyaan berikutnya adalah sesudah mati, kita akan kemana?

Kembali lagi Al Quran memberi petunjuk sesunguhnya kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali." (Q.S Al Baqarah:156)

Pertanyaan berikutnya, apa benar kita akan kembali ke sana, bagi para pemikir yang kritis akan bertanya bagaimana caranya (metodenya). Kita sadari bahwa diri kita bisa dibedakan atas dua bagian utama yaitu unsur fisik dan metafisik (jasad dan ruhani).

Jasad yang dikubur itu akan mengalami pembusukan/pelapukan dan tentu saja akan terurai menjadi unsur-unsur benda mati kembali.

Apa benar ruhani kita kembali kepada Tuhan, ternyata ada syaratnya, Jiwa yang diterima atau dipanggil Allah ada kriteria dan batasannya seperti yang diungkapkan ayat Al Quran berikut :

"Hai jiwa yang tenang (suci). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridla lagi diridlai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hmaba-Ku, dan masuklah ke dalam syurgaku." (Q.S Al fajr:27-30)

Bagaimana caranya mendidik jiwa agar dapat naik tingkat ke arah yang lebih tingi, caranya tidak lain adalah sebagaimana dalam Firman Allah yaitu :

"Beruntunglah manusia yang membersihkan jiwa dengan berdzikir (mengingat) nama Tuhannya dan mendirikan shalat." (Q.S Al A'la :14-15)

Dengan kata lain manusia bisa membersihkan/mensucikan jiwanya yaitu dengan cara MENGUNDANG YANG MAHA SUCI KE DALAM JIWA/HATINYA dengan cara menyebut nama-Nya (BERDZIKIR) dengan METODE/teknologi Al Quran /THARIQAT, sebagaimana diperintahkan Allah SWT :

"Dan bahwasannya jikalau mereka berjalan lurus di atas jalan (metode) yang benar, niscaya akan Kami turunkan hujan (Rahmat) yang lebat kemenangan/nikmat yang banyak)" (Q.S Al Jin : 16)

Minggu, 05 Juni 2011

Angkasa – SETIA ITU MENYAKITKAN

Jangan terlalu mendalami tentang cinta
Bila tak bisa menerima kegagalan
Cinta bisa bahagia dan bisa terluka
Disakiti menyakiti hati

[*]
Jangan pernah setia
Bila harus berujung menyakitkan
Sia-sia setia
Bila harus slalu terluka

[**]
Mungkin karena setia
Cinta takkan pernah akan bahagia
Tapi karena mendua
Cinta ‘kan berakhir bahagia
Karena cinta yang bisa membuat bahagia
Karena cinta yang bisa membuat terluka


Back to [*][**]
Jangan pernah setia
Jangan pernah setia
Bila harus bila harus
Menyakitkan
Karena cinta yang bisa membuat bahagia
Karena cinta yang bisa membuat terluka

Angkasa – SETIA ITU MENYAKITKAN

Jangan terlalu mendalami tentang cinta
Bila tak bisa menerima kegagalan
Cinta bisa bahagia dan bisa terluka
Disakiti menyakiti hati
[*]
Jangan pernah setia
Bila harus berujung menyakitkan
Sia-sia setia
Bila harus slalu terluka
[**]
Mungkin karena setia
Cinta takkan pernah akan bahagia
Tapi karena mendua
Cinta ‘kan berakhir bahagia
Karena cinta yang bisa membuat bahagia
Karena cinta yang bisa membuat terluka
Karena cinta yang bisa membuat bahagia
Karena cinta yang bisa membuat terluka
Back to [*][**]
Jangan pernah setia
Jangan pernah setia
Bila harus bila harus
Menyakitkan
Karena cinta yang bisa membuat bahagia
Karena cinta yang bisa membuat terluka